Wednesday, January 18, 2012

#KEDATANGAN-NYA MENGUBAHKAN#

“Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” (Yohanes 10:10)
 
Tetangga sebelah rumahku adalah seorang wanita lanjut usia yang bertubuh sangat pendek. Nenek ini selalu memakai tongkat kemanpun ia pergi. Sang nenek datang dari Meksiko setelah suaminya meninggal, tetapi sebagian tetangga tidak tertarik untuk bergaul dekat dengannya. Bukan karena usianya yang sudah sangat tua, tetapi karena juga ia tidak bisa berbahasa Inggris,dan selalu memakai pakaian compang-camping. Melihat kesendiriannya, ibu selalu memasak makan malam lebih dan menyuruh adik permpuanku untuk mengantarkan makanan tersebut ke rumah sang nenek. Walaupun korden jendelanya selalu terbuka dan selalu menatap kami melalui jendela tersebut, namun ia tidaka akan pernah membuka pintunya untuk mengambil langsung makanan dari saudara perempuanku. Akhirnya adikku hanya mengetok pintu dan meninggalkan saja makanan di depan pintu. Dari tempat tersembunyi kami mengintip dia mengambil makanan tersebut dan membawanya kedalam rumah.
 


Keesokan harinya kami akan mendengar dia mengetok pintu rumah kami, tetapi dia selalu terburu-buru pergi meninggalkan setumpuk piring yang sudah bersih dan juga setumpuk tortilla buatanya yang masih hangat. Tortilla adalah sejenis makanan semacam roti pipih yang tidak beragi. Lama kelamaan, hal itu menjadi kebiasaan. Kami mengrimkan makan malam, dan ia akan memberikan tortilla hangat bagi kami. Meskipun ia menghindar untuk berbicara dengan kami, namun kami tahu bahwa ia senang dengan keluarga kami dan berterima kasih atas apa yang kami lakukan terhadapnya.

Dihari Natal seusai keluarga kami membaca Lukas pasal 2 dan bersiap-siap untuk menyantap hidangan Natal, aku mendengar bel pintu berdering. Aku tidak menyangkan itu nenek sebelah, karena biasanya dia mengetok pintu.
Ketika aku mebuka pintu, aku melihat tubuh pendek berwajah keriput, ompong dan tersenyum lebar. Ia membawa sepiring tamales sambil mengucapkan selamat Natal dengan bahasa Inggris yang tidak jelas. Baru kali ini ia berani bertatap muka dengan kami dan berbicara walaupun hanya mengucapkan selamat Natal. Aku melihat raut wajah bahagia diwajahnya di hari Natal ini.

Saat itu aku menyadari bahwa kedatangan Yesus sudah seharusnya membawa sukacita bagi semua orang karena Ia datang untuk semua orang. Tidak hanya bagi orang kaya dan terhormat, tetapi juga bagi mereka yang miskin dan diremehkan oleh dunia. Ia datang bagi mereka yang dikelilingi para sahabat dan keluarga, maupun bagi yang kesepian dan tidak punya siapa-siapa. Ia juga datang bagi mereka yang sedang menikmati kebahagiaan hidup, maupun bagi orang-orang yang berbeban berat. Yesus datang untuk membawa perubahan hidup bagi manusia. Ia ingin agar kita hidup dalam kelimpahan kasihNya. Karena itu, hari ini jika kamu mendengar suaraNya, janganlah keraskan hatimu. (Ibrani 3:15).

No comments:

Post a Comment