Wednesday, December 28, 2011

Lakukan ini bila Pacaran Jarak Jauh

Ghiboo.com-Tidak ada orang yang mau pacaran jarak jauh atau biasa disebut Long Distance Relationship (LDR), kecuali memang karena ada faktor-faktor tertentu, misalnya pekerjaan, tugas belajar atau ada keperluan penting lainnya.

Ketakutan paling umum orang tidak mau berpacaran jarak jauh adalah selingkuh dan tidak mampu menanggung rindu. Dengan teknologi SMS, video call dan sosial media, orang-orang bisa bersayang-sayangan meski saling berjauhan.

Ada beberapa kiat yang bisa Kamu lakukan untuk menjaga hubungan jarak jauh tetap terjaga:

Pertama: Komitmen untuk setia

Jika sudah berkomitmen untuk setia, maka jangan berpikiran bahwa disana dia juga tidak akan setia dan kemudian membenarkan diri anda untuk selingkuh. Hindari apapun yang akan membuat anda merasa bersalah dikemudian hari.

Kedua: Saling percaya dan tetap berkomunikasi

Hubungan yang berhasil adalah jika ada saling percaya dan tetap berkomunikasi walaupun jarak memisahkan. Jangan pesimis dan terbuka dengan perasaan yang Anda alami. Bicarakan dengan kekasih Anda apa-apa yang menggangu pikiran selama si dia di luar kota.

Ketiga: Gunakan teknologi

Saat ini teknologi telekomunikasi semakin canggih dan juga murah. meski Anda wanita, jangan menunggu di telpon, kalau memang merasa rindu telpon atau sms si Dia dan bilang Anda kangen. Tetap tunjukkan perhatian seperti sedia kala sewaktu doi masih di dekat Anda.

Keempat: Ada Waktu Berkunjung

meskipun hubungan Anda jarak jauh, tetapi tentunya masih ada waktu saling berkunjung. Luangkanlah waktu untuk mengunjungi kekasih Anda sekali-sekali. Jika beda kota Anda kamu bisa mengunjunginya dua atau tiga bulan sekali dan jika beda negara setahun sekali atau dua kali bisa mengobati rasa kangen. Tentunya, perencanaan mengumpulkan uang harus Anda lakukan terlebih dahulu.

Tapi ada satu hal yang sebaiknya tidak Anda lakukan, yaitu menitipkan kekasih Anda kepada teman. Jika Anda punya teman dekat yang dipercaya dan tinggal satu kota dengan si kekasih Anda, bisa dititip. Ups, tapi tunggu dulu ini bisa berbahaya, karena tidak tertutup kemungkinan teman Anda malah menyabet kekasih Anda.

Solusinya: titip kekasih Anda kepada teman yang Anda percaya tapi kalau kekasih Anda cowok maka titip kepada teman cowok, kalau kekasih Anda cewek maka titip kepada teman cewek. Dengan demikian Anda bisa tenang dan tahu kondisi kekasih Anda dari teman tersebut.

Meski belum sepenuhnya bisa menjadi kiat-kiat pacaran jarak jauh, minimal hal ini bisa Anda terapkan bagi yang sedang menjalin hubungan jarak jauh. Selamat mencoba!

(Berbagai sumber)

Tuesday, December 27, 2011

Meneladani Karakter Sang Pemimpin

Natal sudah menanti, itu berarti kita akan kembali memperingati lahirnya seorang Pemimpin Besar ke dunia. Pemimpin yang mempunyai alam semesta beserta isinya. Kelahiran-Nya memberikan pengharapan akan adanya perubahan dalam hidup manusia, sekaligus teladan yang Dia tinggalkan untuk kita. Selain pengajaran yang Dia sampaikan, kepemimpinan yang Dia mulai lebih dari dua ribu tahun yang lalu, hingga sampai sekarang masih terus berlanjut, seharusnya menjadi panutan dan patokan. Berikut, beberapa hal penting yang bisa kita renungkan sebagai seorang pemimpin pada saat peristiwa Natal pertama terjadi.
1. Hati sebagai hamba Dalam kisah kelahiran Yesus Kristus, malaikat Gabriel mendatangi Maria untuk memberikan kabar sukacita sekaligus tanggung jawab besar untuk melahirkan Sang Juru Selamat dunia. Anugerah yang besar, namun dengan risiko yang besar pula. Seorang perawan suci, belum bersuami, tetapi akan melahirkan seorang anak. Pandangan miring kemungkinan besar akan dia terima, bahkan risiko kematian bisa terjadi karena pada zaman itu perempuan yang kedapatan melakukan zinah akan dirajam batu sampai mati. Namun, apa yang dilakukan Maria?
"Kata Maria: `Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.` Lalu malaikat itu meninggalkan dia" (Lukas 1:38).
Memiliki hati sebagai hamba, menyadari bahwa kita hanyalah alat-Nya, akan membuat kita tahu diri, siapa sebenarnya yang kita layani dan siapa sebenarnya yang layak menerima segala penghormatan dan pengagungan. Maria menyadari, bahwa dirinya hanyalah seorang manusia yang sudah sepatutnya berserah pada kehendak Tuhan yang menciptakan dia, yang menjadi Tuan atas hidupnya.
Sebagai seorang pemimpin, memiliki hati sebagai hamba atau pelayan adalah suatu hal yang mutlak. Melihat kecenderungan sebutan "hamba Tuhan", sering kali kita lupa akan arti sebutan itu sesungguhnya. Penghormatan dan perlakuan khusus yang diterima dari orang-orang sekitar, terkadang membuat kita lupa diri bahwa kita adalah seorang hamba atau seorang pelayan. Biarlah segala kehormatan dan kemuliaan hanya bagi Tuhan yang memakai kita.
2. Ketaatan Ketika Yusuf, tunangannya, tahu bahwa Maria mengandung bayi Yesus, Yusuf berencana menceraikan Maria secara diam-diam. Namun, malaikat Tuhan hadir dalam mimpi Yusuf, memberitahu untuk tidak menceraikan Maria. Yusuf pun taat dan tidak menceraikan Maria, tidak bersetubuh dengan Maria sampai bayi Yesus lahir (Matius 1:19-25).
Ketaatan, kata yang sering kali sulit untuk dilakukan. Para pemimpin cenderung memberikan perintah kepada karyawan. Seperti ada pepatah, atas langit masih ada langit. Demikian juga di atas pemimpin masih ada pemimpin. Allahlah pemimpin yang paling tinggi. Ketaatan seorang pemimpin, tentunya akan diteladani oleh karyawannya pula.
3. Kesederhanaan Natal pertama ditunjukkan dengan sifat kesederhanaan dari Sang Pemimpin yang telah lahir. Pilihan untuk lahir di kandang dan tidak di penginapan mewah maupun istana raja. Sehingga, memungkinkan para gembala bisa datang untuk melihat. Saat beranjak besar, Yesus dibentuk dan hidup di keluarga yang sederhana. Hingga mendapat sebutan `anak tukang kayu`. Dalam pelayanan pun, kesederhanaan tak pernah lepas dari setiap langkah-Nya.
Bagaimana dengan kepemimpinan Anda? Apakah kesederhanaan masih mewarnai kepribadian dan pelayanan Anda? Apakah kemewahan dan tersedianya kenyamanan membuat Anda terlelap bahkan membuat kepemimpinan Anda tidak efektif?
Ketika seorang pemimpin, dalam hal ini hamba Tuhan, beroleh sukses dan nama besar sudah melekat, kecenderungan untuk memilih-milih ladang pelayanan yang nyaman dan bergaji besar sangat mungkin terjadi. Pelayanan daerah yang mungkin dulu sangat ditekuni, akibat kemewahan, cenderung dihindari dan beralih memilih kenyamanan.
Biarlah sedikit renungan singkat tentang kisah Natal di atas bisa menjadi refleksi dari apa yang sudah kita kerjakan sebagai seorang pemimpin. Selamat Natal para pemimpin.

KRISTUS PENYEMPURNA KITA

Di dalam dunia ini tentu tidak ada manusia yang sempurna. Semua manusia telah berdosa seperti ayat yang terdapat dalam Roma 3:23; "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah." Manusia dapat jatuh ke dalam dosa, pernah melakukan kesalahan- kesalahan, pekerjaan kita tidak dapat dilakukan dengan sempurna.
Bahkan di dalam gereja sekalipun pasti tidak sempurna. Walau seharusnya gereja itu sendiri adalah sempurna tetapi justru karena adanya kita manusia yang sudah tercemar oleh dosa dan cacat cela maka pasti tidak akan sempurna.
Tapi, kabar baiknya adalah Seorang yang sempurna telah datang ke dalam dunia yaitu Kristus yang lahir sebagai manusia tanpa dosa yang kita peringati setiap tanggal 25 Desember, yaitu hari Natal.
Pada Yoh 1:14 berbunyi Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Firman itu telah menjadi manusia, ini artinya Allah yang adalah Firman itu sendiri telah menjadi sama seperti kita manusia (berinkarnasi) untuk menggenapkan satu tujuan yaitu memberikan keselamatan bagi setiap umat yang dipilih-Nya.
Yesus Kristus adalah puncak penyempurnaan pada umat manusia. Yesus Kristus adalah Our Saviour, Our Redeemer, juga Our Perfector, dimana Dia lahir dan hidup bahkan mati tetapi Dia juga bangkit bagi kita untuk menunjukan akan kasih-Nya yang begitu besar bagi kita manusia. Yesus Kristus adalah "Perfect Model of Human". Karena seluruh manusia sudah tercemar oleh dosa, maka Tuhan Yesus datang sebagai "Penyempurna" kita umat yang mau percaya kepada-Nya.
Di hari Natal ini, apakah hidup kita telah diubahkan oleh kelahiran Sang Juruslamat? Apakah kasih-Nya dapat tetap kita rasakan saat ini? Natal bukan sekedar peringatan yang tiap tahun ada, tetapi lebih lagi apakah kelahiran Tuhan Yesus ini memberikan kita satu pengharapan pasti akan kehidupan kekal yang telah Tuhan genapkan melalui Yesus Kristus yang menyempurnakan kehidupan kita kembali sesuai dengan rencana-Nya?
Dia "Penyempurna" dalam kehidupan kita yang tidak sempurna.
Mzm 148:1; "Haleluya! Pujilah TUHAN di sorga, pujilah Dia di tempat tinggi!"
Happy Christmas!

KASIH MERUPAKAN KATA KERJA

Kata kasih sering digunakan dan didiskusikan seolah-olah sebagai kata benda yang melukiskan sebuah emosi, perasaan - sesuatu yang kita temukan, jatuh cinta, atau cari. Karena itu, sewaktu kita mendengar perintah untuk "mengasihi sesamamu" atau "kasihilah musuhmu", kita menemui kesulitan untuk memahaminya.
 
Namun, apa yang kita lihat  dalam Alkitab dan teladan Yesus menunjukkan bahwa kasih yang terutama dan paling utama merupakan suatu pilihan yang menuntun pada tindakan. Itulah kasih, tidak peduli perasaan, kita harus memilih untuk bertindak dalam kasih kepada sesama.

Kisah tentang Corrie ten Boom.
Semasa perang dunia ke-2, keluarganya memperlihatkan kasih Allah dengan menampung orang Yahudi Belanda di rumah mereka. Ketika pemerintah mengetahui perbuatan mereka, keluarga ten Boom ditangkap dan dimasukkan dalam penjara. Konsekuensi dari "kejahatan" mereka menjadi semakin kejam ketika Nazi memisahkan anggota keluarga mereka seorang dari yang lain. Corrie tidak pernah melihat ayahnya lagi sejak saat itu. Ayahnya meninggal sembilan hari setelah ditangkap.

Corrie dipaksa bertahan di tengah kondisi yang tidak layak bagi umat manusia untuk hidup di Ravenbursk, Jerman. Seperti orang percaya lainnya, Corrie dianiaya, disiksa, dan dilecehkan oleh para penjaga dan petugas kamp. Akhirnya Corrie dibebaskan. Namun ia tidak sepenuhnya bebas karena terus dihantui oleh ingatan dalam penjara dan pikiran yang penuh kebencian pada mereka yang telah menyakitinya.

Setelah Eropa terbuka, Corrie memasuki pintu yang telah dibuka Allah baginya untuk pergi ke Amerika dan menceritakan kisahnya. Satu waktu, Corrie memutuskan untuk kembali ke Belanda. Sewaktu datang undangan untuk berbicara di Jerman, ia menolak. Bagaimana mungkin ia kembali ke tempat yang mana ia memiliki banyak pengalaman yang sangat mengerikan? Ia sungguh-sungguh tidak mau menerima undangan tersebut, akan tetapi di dalam hatinya, ia sadar, bahwa Allah menginginkannya. Jadi akhirnya ia pergi juga.

Dari satu pertemuan ke pertemuan berikutnya, Corrie melihat orang-orang yang ia kenal dalam kamp dimana ia dipenjarakan. Di antara mereka ada orang-orang yang pernah menyiksanya. Perasaan marah dan pahit muncul dalam hatinya, ia berseru pada Tuhan memohon suatu kemampuan untuk mengasihi orang-orang ini. Pada satu acara khusus, ia bertemu seorang pria yang langsung ia kenal sebagai penjaga yang bertanggung jawab akan kematian banyak orang yang tidak berdosa. Ketika laki-laki itu dapat menyalami Corrie pada akhir acara, sangatlah jelas bahwa sekarang pria itu telah menjadi seorang Kristen. Tetapi pria tersebut tidak mengenal bekas tahanannya dulu. Dengan tangan mengajak bersalaman, pria ini menyatakan bagaimana menakjubkan Allah mengampuni.

Ini merupakan pil pahit yang sulit untuk ditelan, dan Corrie tidak yakin bahwa ia dapat menelannya. Tetapi sewaktu ia menggerakkan tangannya menyalami pria tersebut, apa yang terjadi?????? sungguh-sungguh menakjubkan!!! Hati Corrie dipenuhi kasih Allah yang berlimpah-limpah. Dan ia memberikan tangannya untuk menyambut salaman pria itu dengan tulus.

Sewaktu Corrie merenungkan dalam hati, ia sadar ada kasih Kristus yang mendorong ia untuk mengasihi pria tersebut. Walaupun ia telah begitu kejam kepadanya dan kepada mereka yang lain, namun Corrie harus mengakui bahwa Yesus telah mati bagi pria itu juga.

Semoga kasih Allah mengalir dan memenuhi hati kita senantiasa, sehingga kita mampu mengerjakannya. Tuhan Yesus memberkati kita semua.


by: Pdt. Sonny Budiono, D.Min

# BIARKAN YESUS MASUK #

Wahyu 3:20
 
Edward VII adalah seorang raja yang berkuasa di Inggris pada tahun 1901 sampai tahun 1910. Suatu kali di sore hari, dia dan istrinya meluangkan waktu untuk berjalan-jalan. Tiba-tiba istrinya terpeleset dan kakinya pun terkilir. Istrinya berusaha berjalan, tetapi tidak bisa.Raja Edward pun memberikan bahunya untuk digelayuti istrinya.Dengan sangat berat, mereka berjalan hingga tiba di sebuah rumah sederhana. Raja Edward mengetuk pintu rumah itu. “Siapa di sana?” datang pertanyaan dari dalam rumah. “Ini Edward. Ini raja .Biarkan saya masuk.”  Orang itu berteriak dari dalam rumah, “Cukup kelakaranmu itu.Pergilah!”  Raja Edward tidak terbiasa mendengarkan kalimat dengan bahasa sekasar itu. Dia pun shock dibuatnya. Dia mencoba mengetuk pintu untuk kedua kalinya. Lagi-lagi terdengar suara cukup keras dari dalam rumah, “Apa yang kamu inginkan?” Raja Edward menjawab, “Saya katakan kepadamu bahwa saya raja! Ini Edward, rajamu.Biarkan saya masuk.”  Dengan marah orang yang ada di dalam rumah itu berteriak ini dan itu. Dia membuka sedikit pintu hanya untuk melihat apakah orang yang diluar itu benar-benar raja atau bukan. Dengan meminta maaf yang sebesar-besarnya,orang itu mempersilahkan raja dan istrinya masuk rumahnya. Dia pun mencari bantuan untuk menolong sang ratu. Beberapa tahun kemudian, ketika dia sudah terlalu tua untuk bekerja, dia hanya bisa berkunjung ke tetangga-tetangga.Dia pun bercerita tentang pengalaman hidupnya.Tetapi, kepada siapa pun dia bercerita,dia selalu mengakhiri dengan perkataan, “Saya hampir tidak mempersilahkan dia masuk.”Dia pun tersenyum puas.
          Sebagaimana Raja Edward yang mengetuk pintu rumah itu, Yesus pun selalu mengetuk pintu hati manusia. Tidak hanya sekali dua kali Yesus mengetuk, tetapi berkali-kali. “Lihat,Aku berdiri di muka pintu dan mengetok: jikalau ada orang mendengar suaraKu membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya Aku makan bersama-sama dengan dia, ia bersama-sama dengan Aku.” Banyak orang yang berhenti pada titik keraguan apakah Yesus itu Raja atau bukan. Sayang,mereka tidak mau membuka pintu hatinya, sehingga Yesus tetap berada di luar. Mungkin Anda adalah orang yang membuka sedikit pintu hati untuk Yesus.Tidak mengapa, tetapi harus dilanjutkan untuk mempersilahkan Yesus masuk di dalam hati Anda.Tidak sedikit juga orang yang mengaku Kristen tetapi membiarkan Yesus tetap berada diluar hidupnya.Yesus tidak dipersilahkan untuk menduduki hatinya.Yesus tidak dipersilahkan untuk memimpin hidupnya. Yesus tidak dipersilahkan untuk memutuskan sesuatu bagi dirinya. Mari kita membuka hati kita selebar-lebarnya untuk Yesus. Jalinlah persekutuan denganNya. Biarkan Dia yang menjadi Raja di hati kita. Biarkan Dia yang mengatur kehidupan kita. Dengarkanlah keputusan yang Dia buat untuk kita jalani. Pasti kita akan dibuatNya puas, jasmani maupun rohani.

DOA
Yesus, aku persilahkan Engkau masuk dan berkuasa dalam diriku.Jadilah Raja dan pimpinlah aku sehingga hidupku penuh dengan kepuasan batin. Dalam namaMu aku berdoa.Amin.

Kata-kata bijak
Membiarkan Yesus tetap berada diluar kehidupan kita adalah sebuah kebodohan besar.

Sumber: Mansor.

# KARANGAN BUNGA SPESIAL #

Ayub 23:10; Amsal 24:10
 
Emilia baru saja menikmati kehidupan yang sangat menyenangkan.Keuangan cukup,kesehatan baik, pekerjaan suami diberkati,para sahabat memedulikannya. Tetapi pada bulan keempat kehamilannya, ia mengalami kecelakaan sehingga harus kehilangan janin yang ada dalam kandungannya. Seolah tidak cukup,perusahaan tempat suaminya bekerja terancam bangkrut.Saudaranya yang setiap tahun datang mengunjunginya, di hari ucapan syukur kali ini tidak bisa datang.
          Salah seorang teman Emilia menganjurkan agar ia mengucap syukur atas semua kejadian yang ia alami, karena itu akan mendewasakannya. “Mengucap syukur? Apa yang harus disyukuri?Aku mengalami banyak hal buruk”, gumamnya dalam hati.
          Pagi itu Emilia mendatangi toko bunga. “Aku pesan sebuah karangan bunga,” katanya. “Untuk hari ucapan syukur?” Tanya penjaga toko. “Tidak. Rasanya tidak ada yang perlu disyukuri,beberapa bulan belakangan ini aku mengalami banyak kejadian menyesakkan,” jawab Emilia. “O, mungkin kau mau mencoba karangan bunga special? Salah seorang pelanggan kami sangat menyukainya karena karangan bunga itu bercerita banyak mengenai jalan hidupnya,”kata penjaga toko menawarkan.Sementara mereka berbincang, seorang wanita bernama Barbara masuk. “Aku mau mengambil pesananku, apakah sudah selesai?” “Tentu, aku sudah menyiapkannya. Mau dimasukkan ke dalam kotak atau tidak?” kata penjaga toko. “Tidak,terima kasih,” jawab Barbara.Penjaga toko pun mengambil karangan bunga yang lain dari yang lain,hanya rangkaian cabang-cabang mawar besrta durinya, dan tak satu pun kelihatan bunga di sana. Emilia menatap heran.Penjaga toko menjelaskan kepada Emilia, “Tiga tahun yang lalu Barbara datang mengucap syukur.Ayahnya meninggal, anaknya terjerat narkoba, usaha keluarga gagal dan ia sendiri harus menjalani operasi besar. Aku pun pernah punya pengalaman yang sama. Aku kehilangan suami dan anakku, tidak ada keluarga yang dekat,hutangku menumpuk dan untuk pertama kalinya aku menjalani hidup seorang diri,” tutur penjaga toko. “Lalu apa yang kau lakukan?” Tanya Emilia. “Aku belajar mengucap syukur bukan hanya untuk ‘bunga-bunga’,melainkan juga untuk ‘duri-duri’ dalam hidupku, karena itu penting untuk mendewasakanku.” “Kalau begitu, aku pesan karangan bunga spesial itu sebagai ucapan syukurku,” ujar Emilia dengan senyum yang manis dan wajah penuh sukacita.
          Bersyukurlah dan jangan tawar hati ketika dalam kesesakan. Jika selama ini kita hanya bersyukur untuk keadaan yang menyenangkan, kini saatnya kita belajar bersyukur untuk keadaan yang tidak menyenangkan. Di saat melalui lembah kekelaman kita akan menikmati penghiburan dan pemeliharaan khusus, sehingga kita semakin mengenal Dia.

DOA
Bapa, tambahkan kekuatan dan penghiburan setiap waktu agar aku mampu melalui tantangan hidup dengan tetap bersyukur. Dalam nama Tuhan Yesus aku mohon.Amin

Kata-kata bijak
Semakin dewasa seseorang secara rohani, semakin mampu ia bersyukur walau dalam kesuliatan.

Sumber: Mansor.  

BAGI TUHAN TIDAK ADA YANG MUSTAHIL

Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.  Lukas : 1 : 37
 
Perkataan ini adalah jawaban atas pertanyaan Maria “Bagaimana hal itu mungkin terjadi …….?  Saat Malaikat Gabriel memberitahukan kabar besar, bukan hanya untuk Maria pribadi, bahkan bukan hanya untuk Bangsa Israel saja, tetapi untuk seluruh bangsa, yaitu tentang lahirnya Yesus.

Ada dua kemustahilan menjadi tidak mustahil bagi Allah yaitu :
Elisabet yang MANDUL dan LANJUT  UMURNYA,  seoarang kerabat Maria bisa mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya (ayat  7 dan 36)
Maria yang BELUM BERSUAMI, juga mengandung  seorang anak tanpa hubungan suami-istri (ayat 34).
Dalam dua kehamilan di atas memperlihatkan Kuasa Allah yang tidak dapat dibatasi oleh apapun juga, tapi apa yang membuat Tuhan menyatakan KuasaNya kepada Elisabet dan Maria ? yaitu karena mereka hidup benar dan hidup suci dihadapan Allah (ayat 6, 27), demikian juga kalau kita hidup sesuai dengan FirmanNya maka apapun yang menjadi kemustahilan  akan  menjadi tidak mustahil bagi kita.

Kuasa Tuhan yang menghapus segala kemustahilan sebenarnya bukan terjadi saat kita melihat dan mengalami pertolongan Tuhan, tapi sejak saat kita menerima “JANJI TUHAN” dalam FirmanNya yang kita dengar maupun baca dalam Alkitab dengan sikap PENYERAHAN & KETAATAN walaupun tidak sesuai dengan logika maupun keinginan kita, seperti perkataan Maria kepada Malaikat Gabriel, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu” (ayat 31).

Tuhan Yesus  memberkati kita, Amin

# BONEKA BAYI YESUS #


Matius 1:23; Ayub 10:12; 19:25.
Tahun ini adalah Natal yang menyedihkan bagiku. Aku merasa sangat getir dan patah semangat karena orang tuaku. Setelah tiga puluh enam tahun menikah, mereka memutuskan untuk bercerai. Aku tak bisa menerima keputusan itu, dan aku menjadi tertekan. Pikiranku terus dipenuhi kenangan masa kecil dan indahnya kebersamaan Natal. Aku khawatir tak akan pernah lagi merasakan semangat Natal.

Kini aku telah beranjak dewasa, namun tidak pernah mengerti dan menikmati indahnya suasana dan makna Natal. Suatu kali menjelang Natal, saya pergi ke toko untuk membeli pita dan kertas pembungkus. Setelah melihat antrean panjang dikasir, aku memutuskan untuk membatalkan rencanaku dan meninggalkan toko itu ketika tiba-tiba aku mendengar sebuah bentakan yang tajam dank eras. “Sarah! Keluarkan barang itu dari mulutmu sekarang juga!” “Tapi ibu aku tidak memasukkannya kedalam mulutku! Aku sedang menciumnya, lihat ibu, ini boneka bayi Yesus!”  Ketika mendengar suara itu dari lorong sebelah, aku mulai mengintip dari selah-selah rak toko. Aku melihat seorang bocah yang berusia sekitar lima tahun. Dengan pakaian yang agak kumal dan sedikit longgar.  Aku terus mengamatinya ketika ia menempelkan boneka kecil itu ke pipinya, dan ia mulai bersenandung. Air mataku mulai menetes ketika aku mengenali melodinya. Satu lagi kenangan dimasa kecilku. Kemudian aku mengalihkan pandanganku kearah ibunya. Ia tidak memperhatikan anaknya tetapi sibuk mencari barang diskon. Seperti putrinya, ia agak kumal. Dalam kereta belanjanya terdapat bayi kecil yang terbungkus hangat dengan selimut yang sudah kusam. “Ibu!”  panggil bocah itu, “bisakah membeli boneka bayi Yesus ini?” Dengan marah perempuan itu berbalik kearah anak itu untuk melarangnya. Dalam beberapa menit suasana dipenuhi keheningan, perempuan itupun mulai menangis. Anak kecil itu seolah mengerti keputusannya. “Jangan menangis ibu! Aku mohon! Aku minta maaf! Aku tidak ingin boneka ini, lihat aku mengembalikannya! Aku memang tidak benar-benar memerlukan boneka bayi Yesus ini. Ibu tahu kenapa? Karena guru Sekolah mingguku berkata bahwa sebenarnya Ia hidup di dalam hati kita” Sang ibu memeluknya, “Maafkan ibu sayang, kita tak cukup uang untuk itu!” Merekapun berbalik menuju kasir.

Aku menatap boneka itu dan menyadari bahwa Bayi yang dilahirkan dikandang sekitar dua ribu tahun lalu adalah Seorang yang masih berjalan bersama-sama kita sekarang. Ia membuat kehadiranNya diketahui, membantu kita menjalani berbagai kesulitan hidup, jika saja kita memberiNya kesempatan . Untuk bisa ikut merasakan keajaiban Natal dan untuk bisa melihat Tuhan dalam diri Kristus, aku tahu pertama-tama kita harus merasakan kehadiranNya dalam hati kecil kita. Dengan segera aku membelinya dan memberikan boneka itu pada bocah tersebut. Ucapan terima kasihnya yang sederhana telah menyentuh hatiku.

D O A:  Tuhan Yesus terima kasih Engkau telah hadir dalam hidupku. Biarlah aku senantiasa mengerti dan hidup dlam kehadiranMu itu. Dalam nama Yesus aku mohon. Amin.

Kata-kata bijak: Kehadiran Yesus, hanya bisa dinikmati jika kita memberi kesempatan bagiNya untuk tinggal dihati kita.

Sumber: Mansor.

"SELAMAT MERAYAKAN NATAL TUHAN YESUS MEMBERKATI ANDA SEMUA"

Friday, August 19, 2011

Dibalik Kesuksesan Sebuah Pelayanan (Filipi 4:10-23)

Dalam artikel yang ditulis oleh Pdt. Samuel Fu dalam majalah Batu Karang edisi 4 (Juni-Juli 2008) yang berjudul “Warisan Rohani”, beliau menuliskan tentang seorang ibu tua berusia 92 tahun yang telah dipanggil Tuhan. Banyak kesan dan pesan dari saudara/i seiman yang berupa pujian terhadap ibu tua ini. Semasa hidupnya, ibu tua ini begitu setia melayani dan berdoa. Pagi-pagi, baik cuaca hujan ataupun cerah beliau datang ke gereja untuk berdoa. Apakah yang ia doakan? Ternyata ia tidak hanya sekedar mengeluh atau mendoakan pergumulannya saja, tetapi ia bersyukur dan mendoakan para hamba Tuhan, anggota, dan pelayan di gereja! Tidak salah jika ada orang yang menjulukinya “Pendoa syafaat yang ulung”.

Orang-orang seperti ini sangat penting perannya dalam kesuksesan sebuah pelayanan. Mereka adalah the invisible mover.

Dalam artikel yang sama, yaitu “Warisan Rohani” yang ditulis oleh Pdt. Samuel Fu, beliau juga mengutip khotbah pada upacara pemakaman ibu tua ini yang disampaikan oleh Pdt. Philip Can, yaitu bahwa gereja dibangun dan dikembangkan bukan oleh pendeta atau penginjil, tetapi oleh orang-orang kristen biasa yang mengasihi Tuhan, berkomitmen, dan setia melayani Tuhan.”

Seperti istilah yang diungkapkan Pdt. Samuel Fu bagi orang-orang kristen yang setia dan mengasihi Tuhan ini: “Spiritual Giant”. Mereka adalah orang-orang yang setia mendoakan dan mendukung pelayanan dari belakang (dibalik layar).

Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi adalah surat yang istimewa. Surat ini dijuluki juga sebagai “The book of Joy”. Banyak sekali dalam kitab ini Rasul Paulus mengungkapkan bahwa ia bersukacita. Mudah bagi seseorang untuk mengatakan bahwa ia bersukacita ketika ia berada di teras sebuah vila, memandang keindahan pantai, sambil santai dan sambil minum coca cola. Namun Rasul Paulus tidak, ia menuliskan “The Book of Joy” ini adalah dari dalam penjara! Penjara Romawi pada masa itu tidak senyaman LP Cipinang sekarang, yang ada kelas VIP nya, ada AC, ada TV, bisa akses Internet, dan fasilitas lain. Penjara pada masa Paulus ada di bawah tanah, bau, lembab, pengap, dan gelap. Sedikit sekali cahaya yang masuk. Bisa dibayangkan bagaimana kondisi Paulus saat itu, bisa mudah terserang penyakit, paru-paru basah, dan lagi, itu berarti ia harus menulis surat-suratnya dalam pencahayaan yang sangat minim, itu tentu akan mengganggu penglihatannya.

Kehidupan iman Kristen adalah hidup yang percaya kepada Yesus dan mengikuti Dia


BAGAIMANA SAUDARA DAPAT MENGETAHUI BAHWA KRISTUS TELAH BERADA DALAM HATI SAUDARA:

Apakah saudara telah mengundang Kristus masuk ke dalam hati saudara pada waktu saudara berdoa? Kalau demikian sesuai dengan janji Nya dalam Wahyu 3:20, di manakah Dia sekarang? Kristus berjanji bahwa la akan masuk kedalam hidup saudara ketika saudara mengundangNya dalam doa saudara. Mungkinkah Dia tidak menepati janjiNya? Bagaimana saudara mengetahui bahwa Ia menjawab doa saudara? (Karena Allah senantiasa setia pada janji-janji dalam Firman-Nya)
ALLAH MENGARUNIAKAN HIDUP YANG KEKAL KEPADA SEMUA ORANG YANG MENERIMA KRISTUS:

"Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam AnakNya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barang siapa tidak memiliki Anak ia tidak memiliki hidup. Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal". 1 Yohanes 5:11-13.
Bersyukurlah senantiasa, bahwa Kristus ada di dalam hidup saudara dan bahwa Dia tidak pernah meninggalkan saudara (Ibrani 13:5). Saudara dapat mengetahui bahwa Kristus tinggal dalam hati saudara, dan bahwa sejak saudara mengundang Dia berdasarkan iman saudara kepada janjiNya, saudara menerima hidup yang kekal, Dia tidak akan mengecewakan saudara.

Bagaimana tentang perasaan?
JANGANLAH BERGANTUNG PADA PERASAAN :

Jaminan iman kita bukanlah perasaan kita yang dapat berubah-ubah, melainkan janji Kristus. Orang Kristen hidup karena imannya kepada Tuhan dan FirmanNya. Bagan kereta api di bawah ini menggambarkan hubungan antara KENYATAAN (Tuhan dan FirmanNya), IMAN (kepercayaan kita kepada Tuhan dan FirmanNya), dan PERASAAN (akibat dari iman dan ketaatan kita). 


Thursday, March 10, 2011

PENGARUH LINGKUNGAN PERGAULAN

" . . . Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." (I Korintus 15:33)

Dalam Wolf Children and Feral Man (1952), diceritakan: J.A.L. Singh, seorang pandita India, ketika sedang berburu di hutan menemukan anak kecil dalam sebuah gua. Anak tersebut berperilaku seperti serigala.
Setelah beberapa tahun diasuh dengan cinta kasih oleh isteri Singh, anak tersebut mulai berperilaku seperti manusia.

Dari riwayat tersebut, dapatlah diketahui secara jelas bahwa lingkungan pergaulan ikut mempunyai andil dalam membentuk tingkah laku dan kebiasaan seseorang. Tatkala dibesarkan dalam lingkungan serigala di hutan, anak tersebut berperilaku seperti serigala. Tapi setelah dibesarkan dalam lingkungan manusia, anak itu berperilaku seperti manusia.

Alkitab telah memberikan peringatan bagi segenap orang Kristen agar hati-hati dalam pergaulan, dalam memilih kawan, agar jangan sekali-kali pergaulan tersebut merusakkan kelakukan baiknya, misalnya: mengabaikan imannya yang murni itu, menghentikan kebiasaannya membaca Firman Allah.

TABUR KEJUJURAN MENUAI KEPERCAYAAN

Seorang CEO hendak mewariskan perusahaan besar kepada karyawan terbaiknya. Untuk itu ia memanggil seluruh karyawannya, memberikan masing² sebutir BENIH di tangannya dan berkata, "Sirami dengan teratur, rawat, dan kembalilah setahun dari sekarang dengan membawa tanaman yang tumbuh dari benih ini. Yang TERBAIK, pemiliknya akan menjadi penggantiku sebagai CEO perusahaan ini. Seorang karyawan, Rahmat, pulang ke rumah. Setiap hari disiraminya dengan air dan pupuk. Setelah 6 bln, di kantor, eksekutif lainnya saling membicarakan tanaman mereka, sedangkan Rahmat melihat TIDAK ADA PERUBAHAN yang terjadi pada benih miliknya. IA MERASA GAGAL.
Setelah setahun, seluruh eksekutif menghadap CEO, memperlihatkan hasil benih tersebut. Rahmat berkata pada istrinya bahwa ia tdk akan membawa pot yang kosong, namun istrinya mendorongnya untuk menyatakan yang sebenarnya. Rahmat menyadari bahwa istrinya menyarankan HAL YANG BENAR. Memasuki ruangan meeting, Rahmat membawa sebuah pot kosong. Seluruh mata memandangnya kasihan.
Ketika Sang CEO memasuki ruangan, ia memandang keindahan seluruh tanaman itu, hingga akhirnya berhenti didepan Rahmat yang tertunduk malu. Sang CEO memintanya ke depan dan menceritakan TRAGEDI yang menimpanya.
Ketika ia selesai bercerita, Sang CEO berkata, "berikan tepuk tangan yang meriah untuk Rahmat, CEO yang baru". Ia berkata, “Aku memberikan kepada kalian sebutir benih yang sebelumnya TELAH KUREBUS DI AIR PANAS hingga mati dan tidak mungkin untuk tumbuh. Melihat bahwa benih itu tidak tumbuh, kalian menukarnya dan berbohong kepadaku. Lain halnya dengan Rahmat, dia mau berkata yg sebenarnya terjadi.

Tabur KEJUJURAN, menuai KEPERCAYAAN
Tabur KERJA KERAS, menuai KESUKSESAN

Tuhan Yesus memberkati Anda.