Tuesday, April 24, 2012

Tetaplah Bermimpi

Pernahkah Anda berpikir mengenai apakah seseorang yang buta dapat bermimpi? Mungkin ada yang akan langsung berkata, Tentu saja bisa, mengapa tidak? Sebelumnya kita harus memahami terlebih dahulu dari manakah mimpi itu berasal? Mimpi adalah pencitraan indriawi yang ditimbulkan oleh suatu kenangan saat sadar oleh otak ketika kita terlelap. Bagaimana dengan orang yang buta sejak lahir yang mana selama hidupnya tidak pernah sekalipun mengalami pencitraan visual? Mereka tidak tahu bagaimana itu warna kuning, merah, ataupun suatu bentuk bangunan, hewan, dan wajah. Dunia yang mereka kenal hanyalah kegelapan dengan ingar-bingar suara orang ataupun benda di sekelilingnya. Jadi, apakah mereka dapat bermimpi? Tentu saja bisa! Tapi dalam mimpi mereka, bukanlah sebuah tampilan visual yang keluar, melainkan mimpi yang melibatkan indra yang lain seperti pendengaran, penciuman, sentuhan, dan emosi. Lain dengan orang yang buta setelah lahir, yang masih sempat melihat dunia beserta isinya. Mereka dapat bermimpi dengan tampilan visual.
Karena itu kita seharusnya mensyukuri mimpi yang dapat kita alami, karena itu pun pemberian Tuhan. Meskipun itu mimpi buruk, setidaknya mimpi dengan tampilan visual sangatlah dirindukan oleh orang-orang yang buta sejak lahirnya. Terkadang kita bisa merasa bahagia dengan mimpi yang kita alami, ataupun ketakutan karenanya. Namun mimpi apa pun itu, percayalah bahwa Tuhan yang memberikan kemampuan untuk bermimpi sebagai salah satu bentuk anugerah yang indah yang dapat dialami manusia. Mimpi bisa dipakai Tuhan untuk memberitahukan suatu peringatan kepada seseorang, namun mimpi juga dapat diperalat oleh Iblis untuk memasukkan ajarannya yang sesat. Mimpi, paling sering terjadi sebagai kembang tidur, yaitu karena sesuatu yang sering kita pikirkan atau yang pernah kita alami sebelumnya muncul ke permukaan dalam bentuk mimpi.
Yakub dalam pelariannya terhadap Esau mengalami mimpi yang begitu menakjubkan dengan pesan Tuhan yang begitu indah. Malaikat-malaikat Tuhan turun naik melalui sebuah tangga yang mencapai langit tingginya, dan Tuhan sendiri muncul dan menjanjikan berkat melimpah bagi Yakub dan keturunannya yang akan mengembang dan menjadi berkat bagi banyak bangsa di muka bumi. Setelah sadar dari mimpinya Yakub mendirikan sebuah tugu dari batu yang menjadi alas tidurnya dan mengurapinya dengan minyak. Tempat itu pun dinamakan Betel yang artinya Rumah Allah. Yakub bersyukur atas mimpi yang ia alami. Kita pun harus tetap bersyukur dengan segala bentuk anugerah yang Tuhan berikan di dalam kehidupan kita, apalagi sebuah mimpi yang berasal dari Tuhan dan menjanjikan kehidupan yang diberkati. Karenanya tetaplah bermimpi dan berjuang melakukan hal yang baik di dalam kehidupan kita agar semua mimpi-mimpi kita menjadi suatu kenyataan!

No comments:

Post a Comment