Tetaplah Bermimpi
Pernahkah
Anda berpikir mengenai apakah seseorang yang buta dapat bermimpi?
Mungkin ada yang akan langsung berkata, Tentu saja bisa, mengapa tidak?
Sebelumnya kita harus memahami terlebih dahulu dari manakah mimpi itu
berasal? Mimpi adalah pencitraan indriawi yang ditimbulkan oleh suatu
kenangan saat sadar oleh otak ketika kita terlelap. Bagaimana dengan
orang yang buta sejak lahir yang mana selama hidupnya tidak pernah
sekalipun mengalami pencitraan visual? Mereka tidak tahu bagaimana itu
warna kuning, merah, ataupun suatu bentuk bangunan, hewan, dan wajah.
Dunia yang mereka kenal hanyalah kegelapan dengan ingar-bingar suara
orang ataupun benda di sekelilingnya. Jadi, apakah mereka dapat
bermimpi? Tentu saja bisa! Tapi dalam mimpi mereka, bukanlah sebuah
tampilan visual yang keluar, melainkan
mimpi yang melibatkan indra yang lain seperti pendengaran, penciuman,
sentuhan, dan emosi. Lain dengan orang yang buta setelah lahir, yang
masih sempat melihat dunia beserta isinya. Mereka dapat bermimpi dengan
tampilan visual.
Karena itu kita seharusnya mensyukuri mimpi yang
dapat kita alami, karena itu pun pemberian Tuhan. Meskipun itu mimpi
buruk, setidaknya mimpi dengan tampilan visual sangatlah dirindukan oleh
orang-orang yang buta sejak lahirnya. Terkadang kita bisa merasa
bahagia dengan mimpi yang kita alami, ataupun ketakutan karenanya. Namun
mimpi apa pun itu, percayalah bahwa Tuhan yang memberikan kemampuan
untuk bermimpi sebagai salah satu bentuk anugerah yang indah yang dapat
dialami manusia. Mimpi bisa dipakai Tuhan untuk memberitahukan suatu
peringatan kepada seseorang, namun mimpi juga dapat diperalat oleh Iblis
untuk memasukkan ajarannya yang sesat. Mimpi, paling sering terjadi
sebagai kembang tidur, yaitu karena sesuatu yang sering kita pikirkan
atau yang pernah kita alami sebelumnya muncul ke permukaan dalam bentuk
mimpi.
Yakub dalam pelariannya terhadap Esau mengalami mimpi yang
begitu menakjubkan dengan pesan Tuhan yang begitu indah.
Malaikat-malaikat Tuhan turun naik melalui sebuah tangga yang mencapai
langit tingginya, dan Tuhan sendiri muncul dan menjanjikan berkat
melimpah bagi Yakub dan keturunannya yang akan mengembang dan menjadi
berkat bagi banyak bangsa di muka bumi. Setelah sadar dari mimpinya
Yakub mendirikan sebuah tugu dari batu yang menjadi alas tidurnya dan
mengurapinya dengan minyak. Tempat itu pun dinamakan Betel yang artinya
Rumah Allah. Yakub bersyukur atas mimpi yang ia alami. Kita pun harus
tetap bersyukur dengan segala bentuk anugerah yang Tuhan berikan di
dalam kehidupan kita, apalagi sebuah mimpi yang berasal dari Tuhan dan
menjanjikan kehidupan yang diberkati. Karenanya tetaplah bermimpi dan
berjuang melakukan hal yang baik di dalam kehidupan kita agar semua
mimpi-mimpi kita menjadi suatu kenyataan!
No comments:
Post a Comment